KODE IKLAN DFP 1 Mententukan Tokoh Dan Adab Tokoh Fabel 'Semua Istimewa' | kumpulan tips dan trik menarik

Mententukan Tokoh Dan Adab Tokoh Fabel 'Semua Istimewa'

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Seperti halnya teks kisah yang lain, setiap teks yang berupa teks narasi niscaya memeiliki tokoh dengan masing-masing wataknya. Begitu juga dengan teks kisah fabel. Teks fabel niscaya mempunyai tokoh dan tabiat yang berbeda-beda biar menciptakan rangkaian kisah menjadi menarik.

Tokoh dalam fabel memang berupa abjad hewan, tapi tokoh fabel mempunyai tabiat yang hidup menyerupai manusia. Hal ini memang sengaja dibentuk biar kisah fabel menjadi citra tabiat insan sehingga bisa menjadi pendidikan, ajaran, dan citra kehidupan bagi manusia.

Sebelum memilih tokoh kisah dan tabiat tokohnya ada baiknya kita baca kembali fabel yang berjudul: Semua Istimewa.  Fabel yang berjudul 'Semua Istimewa' merupakan salah satu pola teks kisah fabel yang terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia untuk kelas 8 SMP/MTs. Fabel 'Semua Istimewa' dikutip dari Harian Kompas, edisi Minggu tanggal 15 Februari 2015. Berikut ini isi lengkap fabel yang berjudul 'Semua Istimewa'.



Semua Istimewa

Ulu, seekor katak hijau, sedang bangkit di pinggir kolam. Hai itu langit sangat gelap dan hari mirip itulah yang Ulu sukai. Tidak usang lalu air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.

"Hujan telah tiba!" Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenanndung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.

"Wahai semut, hujan telah datang jangan bersembunyi!" seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Semut menghela napas dan menantap Ulu dalam-dalam. "Ulu, saya tidak suka dengan ujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Akut tidak bisa berenang sepertimu, makanya saya berteduh," sahut Semut.

"Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku semenjak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu," Ulu menjulurkan kakinya, "dan tendang ke belakang mirip iti! Ups, maaf, kakimu kan pendek," Sambi tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut.

Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak sanggup berenang lantaran ia berjalan.

Ulu kembali berseru, "Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, Hai Ikan! Au sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir bak dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. "Aku tidak sanggup mencicipi hujan Ulu. Lihatlahh, saya tinggal bersama air. Bagaimana caranya saya sanggup menikmati hujan mirip kau Ulu?" Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam.

"Hah! murung sekali hidupmu Ikan! Seandainya kau bisa mirip aku, sanggup hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kau akan sanggup mencicipi kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu alasannya kau idak akan sanggup pernah mencicipi rintikan hujan di badanmu!"

Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang ersisik, lalau menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang ersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisikolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar bak dan kembali bersenandung.

Saat Ulu datang di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger i dhan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu menduga Burung juga sama mirip Semut dan Ikan yang tidak sanggup menikmati hujan.

"Hai Burung, kenapa kau tdak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kau takut bulumu basah? Atau apakah kau takut karam ke dalam bak mirip Semut? Ataukah memang kau tidak bisa menikmati indahnya hujan mirip Ikan?" Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang.

Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa, "Hai Ulu, apakah kau bisa naik ke mari?"

Ulu kebingunan, "Apa maksudmu, Burung?"

"Apakah kau bisa memanjat naik ke mari, Ulu?"

"Apa yang kau maksud, Burung? Tentu saja saya tidak bisa!" Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya,. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehinga tidak bisa terbang.

"Ulu, tidakkah kau tahu bahwa Sang Pencipta menciptakan kita dengan kuunikanyang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi saya bisa terbang mengitari angkasa,"  burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri.  Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak sanggup kau lewati. Ikan tidak sanggup melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!"

Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya.

"Maafkan saya Brung." ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut, Ikan yang semenjak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. "Maafkan saya Semut, Ikan, selama ini saya telah menyinggung perasaanmu." Sejak ketika itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

BACA JUGA: Tokoh dan Watak Tokoh Fabel 'Semua Istimewa' dan Buktinya dalam Teks Fabel

Menentukan Rangkaian Peristiwa Fabel 'Semua Istimewa'

Urutkan isi fabel di atas memakai bahasamu sediri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas!

Awalnya:

Awalnya Ulu sedang berada di tepi kolam.

Tiba-tiba:

Tiba-tiba hujan turun. Ulu sangat menyukai hujan. Dia sangat senang bermandikan hujan.

Lalu:

Lalu Ulu bertemu dengan Semut, bukannya senang semut malah bersembunyi dari hujan sehingga Ulu mengejeknya lantaran takut hujan dan tak bisa berenang.

Selanjutnya:

Selanjutnya Ulu berjalan dan bertemu dengan Ikan yang tidak bisa mencicipi rintik hujan. Ulu juga mengejek ikan lantaran tidak bisa bererak mirip katak.

Kemudian:

Kemudian Ulu bertemu dengan burung dan ditantang untuk naik ke atas pohon. Ulu tidak bisa naik dan merasa dihina oleh Burung.

Akhirnya:

Akhirnya Ulu sadar telah menghina teman-temannya lantaran tidak bisa mirip Ulu sehabis diberitahu oleh Burung. Ulu meminta maaf kepada teman-temannya.


Pertanyaan selanjutnya: Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?

Ulu meremehkan teman-temannya lantaran menganggap dirinya paling hebat. Teman-temannya tidak bisa melaksanakan mirip apa yang beliau kerjakan. Semut tidak bisa berenang, sementara ikan bisanya hanya berenang tidak bisa berjalan di darat.

Pertanyaan selanjutnya: Ceritakan proses Ulu jadinya menyadari kesalahannya!

Ulu mulai sadar akan kesalahannya lantaran beliau ditantang untuk naik ke atas pohon oleh Burung. Dia jadinya merasa terhina. Ketika itu, burung mengingatkan kepada Katak Ulu bahwa, ucapannya kepada teman-temannya menyinggung perasaan. Sejak itu Ulu sadar salah dan jadinya meminta maaf.

Pertanyaan selanjutnya: Daftarlah abjad insan yang diibaratkan  pada binatang dan abjad binatang orisinil pada  fabel di atas!

Maksud dari pertanyaan di atas adalah,karakter insan yang bagaimana yang tergambarkan dalam kisah fabel 'Semua Istimewa' di atas? Maka abjad yang muncul ada dua yang mayoritas yaitu abjad orang sombong yang diwakili oleh katak Ulu, dan abjad Bijaksana yang diwakili oleh Tokoh Burung.

Katak Ulu sombong lantaran merasa lebih bisa dibanding dengan binatang lain. Sama halnya mirip insan yang merasa sombong lantaran merasa lebih bisa dibandingkan dengan orang lain.

Dalam kehidupan nyata, binatang yang menjadi abjad dalam kisah fabel 'Semua Istimewa' di atas memang mewakili kondisi nyatanya.

Karakter Ulu digambarkan sebagai binatang yang bisa berenang sekaligus bisa melompat-lompat. Karena keahliannya itu, beliau mejadi sombong.

Karakter tokoh semut dalam kisah fabel 'Semua Istimewa' juga digambarkan sesuai dengan kehidupan nyata. Semut tidak bisa berenang dan takut pada hujan.

Karakter tokoh Ikan dalam kisah fabel 'Semua Istimewa' digambarkan persis dengan kondisi faktual ikan yang hanya bisa hidup di dalam air.

Karakter tokoh Burung dalam kisah fabel 'Semua Istimewa' digambarkan sebagai abjad yang bijaksana, bisa mengingatkan tabiat sombong si Ulu. Dalam kehidupan nyata, burung memang merupakan binatang yang bisa terbang.

Demikian klarifikasi dan analisis fabel 'Semua Istimewa' yang mencakup struktur fabel, alur kisah fabel, dan abjad tokoh yang ada dalam fabel.
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2